Matematika tidak akan sulit jika kamu mengatakan bisa

Matematika, ya matematika bukan merupakan suatu hal yang asing terdengar di telinga kita. Setiap saat kita selalu dihadapkan dengan yang namanya matematika. Matematika merupakan ratu dari segala cabang ilmu. Karena semua cabang ilmu pasti memerlukan perhitungan.
Matematika merupakan suatu pelajaran yang tersusun secara berurutan, logis, berjenjang dari yang mudah hingga yang rumit.
Saat ini banyak kita lihat yang berpendapat bahwa matematika merupakan pelajaran yang sulit. Kenapa sulit?
Matematika itu sulit didasari guru, buku bahkan siswa itu sendiri, bahkan pengaruh lingkungan seperti tanggapan turun temurun dari orang tua atau senior mengatakan matematika itu sulit, sehingga pola pikir ini melekat pada pikiran anak tersebut, dan akhirnya pikiran tentang sulitnya matematika menjadi turun temurun sesuai pergantian zaman dan membuat siswa menjudge matematika itu sulit, menakutkan bahkan di benci karena berhubungan dengan angka, rumus dan hitung menghitung. Dan akhirnya mereka banyak menghindar dari matematika. Tetapi karena tuntutan materi mereka terpaksa mempelajari matematika.
Di Indonesia kurang dari 1% siswa Indonesa yang memiliki kemampuan bagus di bidang matematika. Ya dikarenakan banyak yang tidak menyenanginya. Padahal matematika mempunyai peran yang penting dalam kehidupan sehari-hari, contohnya dalam transaksi jual beli yang menggunakan hitungan. Dengan belajar matematika secara tidak langsung melatih seseorang untuk berfikir secara rasional dan lebih menggunakan logika. Dengan matematika kita bisa menjadi orang yang lebih teliti lagi dalam melakukan apapun bahkan matematika juga mengajarkan untuk lebih sabar lagi dalam menghadapi tantangan-tantangan yang sulit sehingga kita menemukan jalan dari tantangan tersebut. Tetapi mereka tidak pernah berfikir tentang manfaat besar yang akan di dapatkan dengan belajar matematika. Yang mereka tau matematika itu menakutkan. Matematika itu sulit.
Banyak permasalahan-permasalahan yang terjadi sehingga membuat matematika itu menjadi sulit.
Pertama, terkadang mereka menganggap menghafal rumus matematika membuat mereka pusing tujuh keliling, padahal matematika itu bukanlah hafalan melainkan pemahaman. Untuk mengerti rumus kita tidak bisa menghafal melainkan kita harus memahami. Pemahaman terhadap konsep yang ada. Yang terpenting kita harus paham langkah demi langkah terhadap konsep yang diberikan.
Kedua, mereka hanya berpedoman pada contoh yang ada, sehingga mereka bingung menyelesaikan suatu soal jika diberikan soal yang berbeda dengan contoh, seperti yang telah dijelaskan diatas, matematika itu mengajarkan kita untuk menjadi manusia yang kreatif. Disinilah letak kreatif itu. Tidak mungkin setiap soal yang diberikan, diberikan juga contoh penyelesaiannya. Karena tidak semua contoh cara penyelesaiannya sama.


matematika
Foto : genggaminternet.com

Ketiga, sering menyelesaikan soal tanpa paham apa yang dikerjakan. Karena tidak memahami soal mereka berusaha mencontek punya teman atau menerka-nerka penyelesaian dari soal tersebut. Siswa harus menggunakan logikanya dalam membaca soal, teliti dan tidak gegabah. Sehingga penyelesaian soal sesuai dengan soal.
Keempat, mereka sering mencatat disaat guru menerangkan pelajaran. Ini banyak yang dilakukan oleh siswa karena takut nantinya papan tulis akan dihapus maka siswa mencatat disaat guru menerangkan materi. Seharusnya siswa dapat mencatat setelah mereka mendengarkan penjelasan dari guru dan paham terhadap konsep yang diberikan oleh guru, baru menuangkannya kedalam buku.
Keenam, bahasa buku yang sulit pahami. Jika siswa tidak paham dengan bahasa buku, maka guru harus dapat menjelaskan dengan bahasanya sendiri yang terpenting siswa dapat mengerti. Dan akhirnya mereka tidak akan menganggap matematika itu sulit.


matematika
Foto : Dream.co.id

Ketujuh, materi yang diberikan hanya secara garis besar. Guru tidak boleh memberi materi secara garis besar karena hal itu akan membuat permasalahan terhadap anak didik.
Kedelapan, waktu belajar yang kurang. Waktu yang kurang dalam pembelajaran menjadi alasan yang patut untuk dipertimbangkan. Agar pembelajaran matematika berjalan secara efektif. Sehingga banyak waktu untuk bisa berlatih.
Faktor umum yang membuat matematika itu menakutkan adalah gurunya. Guru matematika yang selalu terlihat menyeramkan bahkan killer karena suka menghukum jika tidak mengerjakan tugas. Sebenarnya guru tersebut bukanlah orang yang menakutkan hanya saja orang matematika itu keras. Jika tidak dengan cara seperti itu pastilah siswa tidak gigih atau tidak bergiat dalam pembelajaran. Guru tersebut hanya ingin siswa bersungguh-sungguh.
Sebenarnya matematika bukanlah pelajaran yang menakutkan atau sulit. Kuncinya kita harus sering berlatih maka matematika akan menjadi hal ynag mengasikkan. Kita dapat terus mengasah otak, kita harus memiliki rasa penasaran terhadap matematika, karena dengan rasa penasaranlah yang akan membuat kita tertarik olehnya untuk melakukan pemecahan masalah.
Pada dasarnya segala sesuatu yang awalnya kita anggap sulit, yang kita anggap menakutkan itu akhirnya akan terasa sulit dan kita akan selalu ditakuti olehnya. Jadi sebelum mencoba janganlah kita lontarkan kata-kata sulit diawalnya. Bukankah setiap kata adalah do’a. jadi mulai sekarang robahlah pandangan kita yang selama ini menganggap matematika itu sulit bahkan menakutkan dengan mencoba menghilangkan kata-kata sulit dan merobahnya menjadi bisa.
by yolanda

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Satuan Ukuran Sudut dalam Radian (rad)