Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Buku Matematika kelas XII SMK

download

Buku guru kurikulum 2013 revisi 2017

download

Buku Siswa kurikulum 2013 revisi 2017

download

Buku Guru Kurikulum 2013 revisi 2016

download

Buku kelas XI akuntansi

download

Buku paket matematika kelas x kurikulum 2013

download

SPLTV

download

Silabus Wajib kelas X

download

RPP Wajib Kelas X

download

Persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak

download

Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel.Ppt

download

Kerucut ppt

download

Volume dan luas selimut bola ppt

download

Soal Kemampuan Komunikasi

download

Soal Latihan Bangun Datar

download

Layang-layang Ppt

download

Trapesium.Ppt

download

Segitiga.Ppt

download

Bangun Datar PPT

download

Luas dan Volume Bangun Ruang

download

Luas dan Keliling Bangun Datar

download

Latihan Soal Logika Matematika dan Matriks

download

Satuan Ukuran Sudut dalam Radian (rad)

Gambar
Satuan sudut Dalam mengukur sudut, kita mengenal satuan ukuran sudut yang biasanya digunakan adalah dalam derajat. Namun, satuan sudut tidak hanya dalam derajat. Dalam mengukur sudut dikenal pula satuan sudut dalam radian (rad). Nah, kali ini kita akan membahas satuan pengukuran sudut radian (rad). 1 radian (1 rad) adalah ukuran sudut pusat lingaran yang panjang busur di depannnya sama dengan jari-jari lingkaran. Perhatikan gambar di bawah ini. 1 radian berseusaian dengan panjang busur di depan sudut pusat sepanjang r (jari-jari). Nah sekarang bagaimana hubungan satuan derajat dengan satuan radian? Kita tahu bahwa, satu putaran penuh besar sudutnya adalah 360 o . Dan panjang busur satu lingkaran penuh disebut dengan keliling lingkaran atau panjangnya 2πr. 1 putaran penuh = 360 o 1 putaran penuh = 2πr/r  rad 1 putaran penuh = 2π rad Dengan demikian satuan derajat dan satuan radian memiliki hubungan: 2π rad = 360 o π rad = 180 o sehingga, 1 rad = 180 o /π  rad atau 1

TAUTOLOGI DAN KONTRADIKSI

TAUTOLOGI Tautologi adalah pernyataan majemuk yang   selalu benar   untuk semua kemungkinan nilai kebenaran dari pernyataan-pernyataan komponennya. Sebuah Tautologi yang memuat pernyataan Implikasi disebut Implikasi Logis. Untuk membuktikan apakah suatu pernyataan Tautologi, maka ada dua cara yang digunakan. Cara pertama dengan menggunakan tabel kebenaran, yaitu jika semua pilihan bernilai B (benar) maka disebut Tautologi, dan cara kedua yaitu dengan melakukan penjabaran atau penurunan dengan menerapkan sebagian dari 12 hukum-hukum Ekuivalensi Logika. Contoh: Lihat pada argumen berikut: Jika Tono pergi kuliah, maka Tini juga pergi kuliah. Jika Siska tidur, maka Tini pergi kuliah. Dengan demikian, jika Tono pergi kuliah atau Siska tidur, maka Tini pergi kulah. Diubah ke variabel proposional: A   Tono pergi kuliah B   Tini pergi kuliah C    Siska tidur Diubah lagi menjadi ekspresi logika yang terdiri dari premis-premis dan kesimpilan. Ekspresi logika 1 dan 2 adalah pr